| -18ページ目
<< 前のページへ最新 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18

PENGARUH DEMONSTRASI ANTI JEPANG DI CHINA

中国反日デモを受けた日本の経済

Beberapa masmedia ternama di Jepang hari ini memuat berita-berita mengenai demonstrasi anti-Jepang. Demonstrasi anti Jepang di China telah meledak sejak munculnya informasi bahwa Jepang akan terpilih sebagai salah satu negara yang akan dicalonkan untuk duduk sebagai anggota dewan keamaan PBB.

 

Sikap unjuk rasa masyarakat China terhadap Jepang juga telah dijadikan sebagai ajang untuk mengekspresikan rasa kecintaan terhadap negara (nasionalisme) serta rasa kebersamaan masyarakat China, sehingga mengakibatkan peristiwa ini berlangsung berlarut-larut.

 

Sementara itu Nomura Securities Research Center Jepang pada tanggal 19 April 2005 kemarin telah melaporkan bahwa dengan adanya demonstrasi anti-Jepang di China yang sudah berlangsung 2 pekan ini diprediksikan secara pasti akan menimbulkan pengaruh terhadap penurunan nilai pertumbuhan ekonomi Jepang.  Sekarang ini ada sikap untuk tidak membeli produk-produk buatan Jepang pada masayarakat China.  Bila kondisi permintaan masyarakat China terhadap produk Jepang seperti ini terus berlangsung sampai 3 bulan dan sampai menurun separuhnya itu berarti GDP (Gross Domestic Products) tahunan Jepang akan mengalami penurunan sebanyak 0,05%. Menurut laporan hasil penelitian seorang penasehat senior ekonomi lembaga research tersebut bahwa China merupakan basis produksi Jepang yang utama, meskipun perbandingannya sebagai sasaran perolehan pasar masih sangat terbatas.

 

Pengaruh yang ditimbulkan dari adanya pergeseran permintaan barang-barang konsumsi China tidak lebih dari 0,4% terhadap GDP Jepang. Seandainya dengan adanya peristiwa ini terjadi penurunan permintaan produk-produk Jepang sampai separuhnya berlangsung selama 3 bulan diduga akan sedikit berpengaruh. Dan dikhawatirkan dengan adanya kerusakan hubungan ini mulai menimbulkan pengaruh buruk, tambahnya  (Red/ES)

 

 

 

GDP (Gross Domestic Product) : Seluruh nilai dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara (termasuk yang dihasilkan oleh orang yang tidak berkewarganegaraan negara tersebut) dalam suatu periode (biasanya satu tahun).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Perebutan Saham Nippon Hoso


PEREBUTAN SAHAM “NIPPON BROADCASTING SYSTEM INC.”

Antara Fuji Television Network Inc dengan Livedoor


livedoorfujitv



Sejak pertengahan tahun 2004 sampai hari ini banyak halaman muka koran-koran ternama dan masmedia di Jepang diwarnai dengan be- rita-berita tentang perebutan saham Nippon Hoso (Nippon Broadcasting System Inc.) an- tara Fuji Terebi (Fuji Television Network Inc.) dengan Livedoor yang dipimpin oleh pengu- saha muda kondang bernama “Takafumi


Horie” alias “Horiemon” Perang perebutan pembelian saham Nippon Hoso tersebut pada hari senin(isnin) kemarin tgl.18 April 2005 di- akhiri dengan kesepakatan bersama antara ke- tiga belah pihak dengan komitmen bahwa Live- door bersedia menjual seluruh saham Nippon Hoso yang mayoritas dimilikinya untuk dijual kepada Fuji Terebi.Fuji Terebi membayar kepada Livedoor uang sebanyak 147.300.000.000 Yen dengan harga nominal 6.300 Yen/saham sebagai tanda pembelian. Hasil keputusan bersama ini telah membuat orang-orang diberbagai kalangan masyarakat amat terkejut. Karena selama ini Livedoor telah mengerahkan segala tenaga, upaya dan jerih-payahnya untuk memiliki hak mengelola perusahaan Nippon Hoso dengan membeli mayoritas saham Nippon Hoso yang ada. Sejak berlangsungnya proses M&A (Merger and Acquisition) serta TOB (Takeover bid) antara ketiga-belah pihak telah menyita begitu banyak perhatian kalangan masmedia, masyarakat maupun pemerintah di Jepang( Jepun). Dari ketiga pelakon TOB ini yang paling menarik perhatian adalah sosok pengusaha muda bidang IT yang sukses bernama “Takafumi Horie” Sepak-terjang Horie ini sangat bertentangan dengan tata-krama serta birokrasi yang berlaku di Jepang(Jepun). Komentar-komentar yang beliau lontarkan saat berlansungnya M&A sangat vulgar. Yang paling mengejutkan berbagai kalangan nasyarakat di Jepang adalah Misi,visi serta tujuan yang ada di dalam benaknya. Misi dan visinya tentang reformasi dunia penyiaran atau informasi yang ia gembar-gemborkan di berbagai masmedia telah menimbulkan berbagai pendapat pro dan kontra. Sebagian masyarakat ada yang menganggap bahwa tindakan pembelian saham Nippon Hoso secara besar-besaran yang dilakukannya hanya permainan uang (money game) semata yang dilakukan oleh orang yang masih muda belia , sehingga ia mendapat julukkan sebagai “ Horiemon” yang diindentikkan dengan sejenis karakter game yang pernah populer dan laris di Jepang dan beberapa negara lainnya yang dikenal dengan nama “Pokemon”. Dalam cara berpakaian-pun Horiemon tidak sama dengan mayoritas para pengusaha yang ada di Jepang. Ia selalu tidak mengenakan jas resmi yang biasa dikenakan orang awam. Ciri khas yang dimiliki Horiemon sedikit banyak telah merubah kesan dan memperkaya wawasan masyarakat Jepang tentang idealisme, diskriminasi usia serta unsur-unsur subyektifitas lainnya.

Dengan ditanda-tanganinya kesepakatan penjualan saham Nippon Hoso milik Livedoor tersebut bagi Nippon Hoso dan Fuji Terebi hal ini merupakan suatu kegembiraan yang luar biasa, karena ini berarti Nippon Hoso dapat kembali lagi menjadi anak perusahaan Fuji Terebi (Red/Erik Sjamsumar)


M&A (Merger and Acquisition) : Pengambil alihan satu perusahaan ke perusahaan lainnya dengan Merger.


TOB (Takeover bid): Tawaran untuk membeli saham-saham sebuah perusahaan dalam rangka memperoleh hak pengendalian atas suatu perusahaan

日本国際協力機構の国際警察行政管理研修(Aktifitas JICA)




インドネシア警官住民と対話

交番などで研修「警察となぜ中いい?

朝日新聞(インドネシア警察1)

拡大するにはダブルクリック

インドネシア国家警察の警官9人が27日、日本の警察制度を学ぶため川崎署など県内3署で研修を始めた。来月27日まで1ヶ月、交番や刑事課等を回って日本の警察の捜査や活動を吸収するという。

9人は、川崎、戸部、港北の3署に3人ずつ配属。 川崎署では早速、ジャカルタ警視庁のスバクティ少佐(38)らが川崎市の繁華街近くにある南町交番を訪れ、 街頭で地元住民らと一緒に防犯を呼びかける活動をした。


スバクティ少佐は「日本の交番は警備するだけではなく、市民とのかかわりも深い。警察の理想的なシステムでインドネシアでも導入すべき点は多い」と話した。

その後、交番で住民と対話し、3人は「警察とどういう形で、なぜ仲良くできるのか」など相次いで質問していた。居合わせた記者に「インドネシアでは事件が発生した時、報道と警察がうまくいかない場合がある。日本ではどういう取り組みをしているのか」と「逆取材」する場面もあった。(2004年8月28日(土)朝日新聞)




Dialog Polisi Indonesia dengan Masyarakat Kawasaki, Kanagawa Prefektur Jepang


Pada salah-satu jadwal pelatihan di Koban (BKPM) mereka mempertanyakanMengapa Masyarakat Begitu Akrab dengan dengan Polisi ?”

Asahi Shinbun (Perwira Polisi Indonesia2)

Tekan double click untuk memperbesar gambar

Sembilan Orang polisi negara Republik Indonesia pada tanggal 27 Agustus telah memulai pelatihan studi banding di ke-3 Resor Kepolisian Prefektur Kanagawa sepeti di Kepolisian Kawasaki dan lain-lainnya untuk mempelajari sistem kepolisian Jepang. Dijelaskan bahwa mereka akan mempelajari teknik-teknik

investigasi serta aktifitas-aktifitas Kepolisian Jepang lainnya dengan jadwal yang beragam diberbagai lokasi dan lapangan seperti Koban(BKPM), Seksi investigasi dan sebagainya selama 1 bulan sampai tanggal 27 bulan depan

Ke-9 perwira Polisi tersebut ditempatkan di ke-3 Resor Kepolisian Kanagawa Prefektur yakni Kepolisian Kawasaki, Tobe dan Kohoku dengan pembagian masing-masing resor 3 orang perwira polisi. Di Kepolisian Resor Kawasaki ditempatkan Kompol Subakti (38) dari Kepolisian Metropolitan Jakarta beserta 2 perwira lainnya. Ke-3 perwira polisi ini setelah ditempatkan langsung mengunjungi Koban Minamicho yang berlokasi dekat dari wilayah keramaian kota Kawasaki Kanagawa Prefektur. Ketiga perwira tersebut bersama-sama dengan masyarakat setempat di jalan inti telah melakukan kegiatan kampanye pencegahan kejahatan. Kompol Subakti berpendapat bahwa Koban (BKPM) Jepang tidak hanya berfungsi menjaga keamanan lingkungan saja tetapi juga memiliki interaksi dan hubungan yang sangat akrab dengan masyarakat sekitarnya. Dan sistem yang dimiliki Kepolisian Jepang ideal dan banyak poin-poin yang patut diaplikasikan atau diitroduksi untuk Kepolisian Indonesia.

Kemudian saat dilakukan dialog antar ke-3 perwira tersebut dengan masayarakat setempat telah muncul serentetan pertanyaan yang dilontarkan polisi Indonesia.yaitu tentang hal “Mengapa masyarakat dan Polisi Jepang memilki hubungan yang begitu intim? Bagaimana wujud hubungan denga polisi tersebut dapat terealisasi?,

Kepada para wartawan seorang perwira berpendapat bahwa ketika muncul suatu kasus di Indonesia adakalanya antara wartawan dengan polisi terjadi ketidak-lancaran. Dalam dialog tersebut telah terjadi wawancara balasan yang disampaikan perwira polisi Indonesia terhadap para wartawan Jepang tentang peran pers dan polisi Di Jepang disaat terjadi suatu kasus. (Asahi Shinbun Sabtu 28 Agustus 2004). Indonesian Translation copyright by Prasasti/ ES 2004


Asahi Shinbun August' 28, 2004

朝日



<< 前のページへ最新 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18